Skip to main content
Boy Yendra Tamin

follow us

Alam Minangkabau

Minangkabau adalah nama alam, wilayah dari sebuah sistem hidup dan kehidupan yang memiliki institusi dengan karakter unik, dan khas, yang disebut Adat Alam Minangkabau (AAM). Sungguhpun demikian Minangkabau, merupakan sebuah nama yang digunakan untuk berbagai keperluan, disamping sebagai nama alam, juga nama nagari, nama kerajaan, nama wilayah budaya, nama adat, falsafah, dan ajarannya, nama etnik, dan bahasa.

Sebagai nama nagari, Minangkabau terletak sekitar 4,5 km dari pusat kota Batusangkar, yakni di Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Nagari ini dipercayai oleh masyarakat tradisi setempat sebagai lokasi tempat pelaksanaan peristiwa “adu kerbau” yang menjadikan timbulnya asal usul nama “Minangkabau”.

Baca juga: Nagari Tua Pariangan, Nagari Terindak di Dunia

Sebagai kerajaan, wilayah Alam Minangkabau kemudian identik dengan dengan wilayah kerajaan Pagaruyung, karena Pagaruyung mejadi pusat kerajaan. Pagaruyung juga identik dengan pusat wilayah Pulau Paco, Pulau Emas yang pada zamannya dikenal dengan nama Suwarnabhumi (Bumi Emas, Pulau Ameh) yakni pada periode akhir abad ke 14 M. Sebelumnya, yakni sebelum bernama Alam Minangkabau, daerah ini di dalam Tambo disebut sebagai pusat Pulau Paco (Pulau Perca).

Pusat Pulau Paco ini berproses dari kerajaan-kerajaan awal yang berdiri di bahu gunung Merapi yaitu Lagundi Nan Baselo kemudian menjadi Galundi Nan Baselo dengan pusat negerinya disebut Kotobatu. Disebut Kotobatu karena singgasana raja dan kursi para pembesarnya bersidang terdiri dari batu batu besar. Kemudian kerajaan ini lenyap dan ditinggalkan. Kompleks persidangan raja itu, kemudian juga menjadi tempat pemakaman raja-raja. Sekarang dikenal dengan nama Pasumayam Kotobatu. (Persemaian yang kemudian menjadi Persemayaman Kotobatu). Daerah ini kemudian tumbuh menjadi dua buah nagari yang dinamakan Pariangan dan Padang Panjang. Pariangan disebut dalam Tambo sebagai nagari Asa, sedangkan Padang Panjang disebut nagari Tuo.

Dalam perjalanan kemudian bergeser pindah mendiri kan Sungai Tarab Bungo Satangkai, kemudian pindah lagi mendirikan kerajaan ke Bukit Batu Patah dan akhirnya di Pagaruyung. Hal ini dimungkinkan karena kedudukan kerajaan nagari Pagaruyung, menjadi tempat berhimpun nya kedudukan Raja Alam, Raja Adat dan Raja Ibadat sebagai lembaga kekuasaan tertinggi kerajaan Alam Minangkabau.

Nagari Pagaruyung meningkat pula kedudukannya sebagai kerajaan nagari yang menjadi pusat kerajaan Alam Minangkabau. Sehingga menyebut kerajaan Pagaruyung, sebenarnya yang dimaksudkan adalah sebuah “nagari” yang berada dan menjadi pusat kerajaan Alam Minang kabau.

Batas-batas wilayah Alam Minangkabau selain disebut dengan keterangan yang jelas mendatar dan tersurat, tetapi juga disampaikan dalam bentuk kias ibarat secara tersirat, karena menyimpan makna gagasan yang tersuruk, melalui simbol-simbol seperti diungkapkan dalam Tambo :

Nan salilik gunuang Marapi saedaran gunuang Singgalang, saputaran Talang jo Kurinci, sinan Sirangkak Nan Badangkang, di sinan Buayo Putieh Daguak, sampai ka Pintu Rayo Hilie. Dari Durian Ditakuak Rajo, Sipisak Pisau Hanyut, Sialang Balantak Basi, hinggo Aie Babaliek Mudiek. Sailiran Batang Bangkaweh, sampai ka Ombak Nan Badabua. Lawik Nan Sadidieh, Katian Ranah Aie Bangih, Rao jo Mapat Tunggul, Gunuang Mahalintang. Pasisie Banda Sapuluah hinggo Taratak Aie Hitam, sampai ka Tanjung Simalidu.

Baca juga: Susunan Adat Alam MInangkabau

Diskusi dan Latihan :

Untuk dapat menghayatinya lebih dalam cobalah diskusikan dan dendangkan untaian sastra kutipan dari Tambo di bawah ini :

Di Ulu tarang malingkari

pamatang padi ba-pitulo

tali dibari ba-gantungan,

Daulu kampuang Lagundi Bido

kudian Galundi Nan Baselo

kini ta-bantang Pariangan.

Di mano akiek baiduri

bagan diambiek batimangan

dimano niniek bardiri

dalam nagari Pariangan.

Dari Pariangan Nagari Moyang

tardiri pulo Padang Panjang

itu nagari duo sapasang

Barnamo Pariangan - Padang Panjang.

Catatan: Emral Djamal Dt Rajo Mudo

Sumber: Fb web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1607237769286648&id=598506676826434)

Spesial Untuk Anda:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar