Skip to main content
Boy Yendra Tamin

follow us

Laut Halaman Kitakah ?

Oleh. Harfiandri Damanhuri

Dosen Fakultas Kelautan/Pasca Sarjana UBH, Padang

Ayo menghadap ke laut, begitu stetmen Ibu Susi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Dalam rangka 17 Agustus 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghargai Kemerdekaan Indonesia dengan tetap menjaga kemerdekaan pantai dan lautnya dari sampah, "bebas sampah apa saja".

Kegiatan menghadap laut ini diharapkan dapat dilakukan pada semua pantai di seluruh Indonesia, walaupun baru hanya di beberapa titik penting untuk terus mengajak dan menumbuhkan kesadaran dan pertisipasi semua komponen masyarakat untuk terlibat aktif menjaga laut, agar keluar dari ungkapan "laut sebagai tong sampah terbesar dunia".

LIPI mengeluarkan log sheet Kajian Sampah Laut (Makrodebris, Megadebris) yang mengharapkan dari beberapa kegiatan terdata ; nama lokasi, koordinat, kondisi pasang surut, cuaca serta beberapa kategori sampah laut.

Ada kategori plastik dan karet dengan turunannya, kategori logam dan kawan-kawannya, kategori kaca dan sahabatnya, kategori kayu dan rekan-rekanya, kategori pakaian yang beragam, kategori lainya yang belum dapat dikelompokkan dan kategori bahan beracun berbahaya (B3) dan ada juga yang mengkategorikan dalam bentuk versi yang berbeda dengan tujuan sama (LIPI, KKP, 2018).

Sehingga dengan kegiatan bersama membersihkan pantai dapat mengumpalkan data, sehingga kegiatan bersama ini dapat memberikan gambaran kuantifikasi tentang besaran sampah laut terdampar di Sumatera Barat, yang dapat mempresentasikan kondisi aktual sampah laut di Indonesia.

Semoga semangat membersihkan pantai dari sampah laut dalam bentuk apa saja, sehingga laut kita yang luas tetap indah dipandang mata.

Laut dan segala keindahan isinya akan tetap menjadi daya tarik untuk meningkatkan "kunjungan wisata bahari yang berkelanjutan", dengan tetap mengamalkan "mazhab konservasi biota dan kawasan" secara berkelanjutan dengan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

Salam konservasi, untuk semua sahabat bersih pantai dan laut yang terlibat bersama, dengan semangat bersama dalam menjaga dan membersihkan laut dari berbagai bentuk sampah apa saja yang berasal dari daratan dan aktifitas manusia disepanjang kawasan pesisir dan laut, Sumatera Barat untuk kebersihan Lautan Indonesia.

Menjaga laut dari tumpukan sampah disepanjang pantai, muka laut, dalam laut dan dasar laut serta sampah yang telah terurai menjadi mikroplastik akan memberi dampak terhadap kehidupan si biota langka, "Penyu Laut Sang Penjelajah Samudera Luas".

Kegiatan bersih sampah laut ini dapat menjadi "kancah pembelajaran" untuk ikut membersihkan cara berfikir dan membersihkan hati kita, salam bersih-bersih, untuk Kejayaan Laut Indonesia, Merdeka 73 Tahun (hd/UBH/PahLau,15.8.2018).

Spesial Untuk Anda:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar